obat stroke iskemik
Stroke Hemoragik adalah kondisi dimana terjadi kebocoran atau pecahnya pembuluh darah di dalam otak, sehingga darah mengalir dan menutupi ruang pada jaringan sel otak.
Membuat beberapa area kekurangan pasokan oksigen. Tekanan akibat darah yang menumpuk juga dapat merusak atau menghancurkan bagian otak yang disekitarnya.

Penyebab Stroke Hemoragik

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor paling umum yang menyebabkan terjadinya stroke hemoragik. Hal ini terutama berlaku saat seseorang menderita tekanan darah yang tinggi, konsisten dalam jangka waktu yang lama, atau keduanya.

Faktor lain yang dapat memicu terjadinya stroke hemoragik antara lain:

  • Aneurisma: Sebuah pembengkakan atau pelebaran pada pembuluh darah otak yang dapat pecah dan menyebabkan perdarahan.
  • Malformasi Arteriovenosa (MAV): Kelainan pada pembuluh darah otak yang menyebabkan hubungan tidak normal antara arteri dan vena, meningkatkan risiko perdarahan.
  • Cedera kepala yang parah dapat merusak pembuluh darah dan memicu perdarahan di otak.
  • Obat pengencer darah (ini dapat menyebabkan pendarahan di otak atau memperburuknya).
  • Tumor otak (termasuk tumor otak primer dan kanker metastatik) .
  • Kondisi lain yang melibatkan pembuluh darah yang melemah di otak, seperti penyakit moyamoya atau angiopati amiloid serebral.

Gejala Stroke Hemoragik

Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung dari lokasi pecahnya pembuluh darah atau jenis stroke hemoragik yang dialami pengidap. Perdarahan intraserebral umumnya timbul tanpa peringatan dan memburuk setelah 30-90 menit. 

  • Sakit kepala tiba-tiba yang parah.
  • Sensitivitas cahaya, di mana cahaya terang menyebabkan sakit seperti sakit kepala parah (fotofobia).
  • Pusing atau vertigo.
  • Mual dan muntah.
  • Kejang.
  • Pingsan.
  • Afasia (kesulitan dengan atau kehilangan kemampuan berbicara) atau berbicara cadel atau kacau (disartria).
  • Kelemahan satu sisi tubuh, kelumpuhan atau kehilangan indra peraba.
  • Kehilangan satu sisi dari semua indra dua sisi (penglihatan, pendengaran dan sentuhan).
  • Leher kaku.

Diagnosis Stroke Hemoragik

Dalam rangka untuk mendiagnosis stroke hemoragik, dokter akan melakukan wawancara medis komprehensif dengan pasien dan kerabatnya. Hal ini disebabkan ketika tiba di rumah sakit, biasanya pasien tidak sadar.

Kemudian, dokter akan melaksanakan evaluasi fisik dan neurologi secara menyeluruh. Untuk memastikan diagnosis, dokter akan meminta untuk melakukan beberapa tes tambahan, seperti:

  • CT scan, yang merupakan pemeriksaan yang paling cepat dan paling efektif, untuk menentukan lokasi perdarahan otak yang terjadi.
  • MRI scan, yang dapat membantu dalam memberikan informasi mengenai aliran darah ke otak.
  • Angiografi otak, yang dapat dilakukan sebagai pemeriksaan tambahan, untuk mengetahui perkembangan perdarahan yang terjadi.
  • Pemeriksaan cairan serebrospinal, yang dilakukan dengan mengambil cairan dari area otak dan tulang belakang, dapat dilakukan jika hasil CT scan atau MRI belum cukup untuk menegakkan diagnosis. Pemeriksaan ini sangat jarang dilakukan.

Pencegahan Stroke Hemoragik

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stroke hemoragik, antara lain:

  • Kelola Kondisi kesehatan
    Seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2 dan kolesterol tinggi.
  • Makan Makanan Sehat dan Pertahankan Berat Badan Ideal
    Berat badan dan pola makan memainkan peran utama dalam peredaran darah dan kesehatan jantung.
  • Rutin Periksa Kesehatan 
    Masalah yang dapat menyebabkan stroke seringkali dapat dideteksi jauh sebelum memiliki gejala yang dapat dirasakan. 
  • Hindari Gaya Hidup yang Berisiko
    Termasuk merokok dan penggunaan tembakau (termasuk vaping), penyalahgunaan obat resep atau penggunaan narkoba, penyalahgunaan alkohol, dan banyak lagi. 

Pengobatan Stroke Hemoragik

Beberapa pengobatan yang akan diberikan dokter, meliputi:

  • Obat pengontrol tekanan darah, yang harus diberikan dengan sangat berhati-hati, karena tidak dianjurkan untuk menurunkan tekanan darah dengan drastis dan dalam waktu yang cepat.
  • Obat untuk mengurangi pembengkakan otak, seperti mannitol.
  • Obat untuk menghilangkan sakit kepala.
  • Obat untuk mengatasi kejang, seperti fenitoin.
  • Prosedur bedah dapat dilakukan pada beberapa kasus, untuk menghentikan perdarahan, mengurangi tekanan dalam tengkorak, dan meningkatkan kemungkinan pemulihan. Tindakan operasi yang dilakukan tergantung dari penyebab perdarahan itu sendiri, di antaranya:
  • Dekompresi kraniotomi
  • Pengobatan aneurisma dengan pemasangan klip bedah.
  • Pengobatan arteriovenous malformasi (AVM).
  • Fisioterapi, yang dapat dilakukan jika pengidap sudah dalam kondisi stabil, untuk membantu fungsi fisik dan kemampuan berbicara pengidap, agar dapat pulih sebanyak mungkin. Terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi bicara.

Kesimpulan

Stroke hemoragik adalah jenis stroke yang sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan berbagai komplikasi, seperti paralisis tetap, kesulitan berbicara, dan gangguan mental. Karena itulah, tidak ada yang lebih penting daripada mendapatkan perawatan medis dengan cepat ketika menghadapi gejala stroke hemoragik.

obat stroke hemoragik

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *