obat manjur buat rematik

Apakah Rematik dan Asam urat sama ?
Tidak semua orang bisa mengenali perbedaan rematik dan asam urat. Banyak orang yang menyangka bahwa dirinya mengalami rematik, padahal sebenarnya ia mengalami asam urat dan begitu pula sebaliknya. Kedua kondisi ini memang terlihat serupa, namun memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.

Baik rematik maupun asam urat, dapat menyebabkan rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan pada sendi. Kedua kondisi ini juga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Meski demikian, ada perbedaan rematik dan asam urat yang penting untuk Anda ketahui.

Di artikel ini akan kami jelaskan sedikit mengenai perbedaan penyakit rematik dan asam urat beserta penyebab , gejala dan pengobatan terhadap penyakit rematik .

Beragam Perbedaan Rematik dan Asam Urat

Secara klinis, perbedaan antara rematik dan asam urat adalah lokasi peradangan yang terjadi. Penyakit asam urat terjadi ketika kadar asam urat dalam tubuh berlebih dan mengendap di sendi, tulang, serta jaringan tubuh.

Nyeri pada asam urat biasanya muncul secara mendadak dan dirasakan pada jari-jari atau persendian kaki, baik di salah satu atau kedua kaki

Sementara itu, rematik atau rheumatoid arthritis yang disebabkan oleh peradangan kronis umumnya menimbulkan nyeri pada sendi di kedua sisi tubuh dan disertai dengan kekakuan sendi

Rematik juga terkadang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan sensasi panas pada area tubuh yang nyeri. Namun, gejala tersebut juga bisa ditemukan pada penderita asam urat.

Perbedaan penyebab

Rematik merupakan penyakit autoimun yang umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Sejauh ini pemicu munculnya gejala rematik belum diketahui secara pasti, namun diduga berhubungan dengan infeksi virus dan kebiasaan merokok.

Sementara itu, asam urat sering kali disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi kadar purin, seperti daging, jeroan, ikan, kerang, roti gandum, dan sereal.

Perbedaan faktor risiko

Rematik dapat menyerang kelompok usia muda maupun tua. Namun, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada kelompok lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Rematik juga lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria.

Sementara itu, asam urat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia dewasa muda dengan berat badan berlebih dan lebih sering terjadi pada pria. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol atau makanan dengan pemanis tambahan juga dapat meningkatkan risiko terkena asam urat.

Pengelolaan dan Pengobatan

Rematik dan asam urat memang sama-sama menimbulkan nyeri sendi. Dengan demikian, keduanya pun mendapatkan obat yang sama untuk meredakan gejala tersebut,seperti :

  1. Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs): NSAIDs seperti ibuprofen dan naproxen dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan pada penderita rematik. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim COX yang bertanggung jawab atas produksi prostaglandin yang menyebabkan peradangan.

  2. Disease-Modifying Antirheumatic Drugs (DMARDs): DMARDs seperti methotrexate, sulfasalazine, dan leflunomide adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas penyakit rematik dengan memodifikasi respon sistem kekebalan tubuh. DMARDs dapat membantu mencegah kerusakan sendi jangka panjang.

  3. Biological Response Modifiers (Biologics): Biologics adalah obat yang bekerja dengan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meredakan peradangan. Contoh biologics meliputi etanercept, infliximab, dan adalimumab. Biologics sering digunakan pada kasus RA yang lebih serius.

  4. Corticosteroids: Steroid seperti prednisone dapat digunakan untuk mengatasi peradangan dan mengurangi gejala rematik. Namun, penggunaan jangka panjang corticosteroids harus dihindari karena dapat menyebabkan efek samping yang serius.

  5. Pain Relievers: Analgesik seperti paracetamol dapat digunakan untuk meredakan nyeri pada penderita rematik. Meskipun tidak memiliki efek antiinflamasi, analgesik dapat membantu meningkatkan kenyamanan.

Pencegahan

Secara umum, cara mencegah rematik dan asam urat yang efektif adalah menjalani gaya hidup yang lebih sehat dengan rutin berolahraga, serta berhenti merokok dan mengosumsi minuman beralkohol.

  1. Pola Makan Sehat:

    • Menerapkan pola makan sehat dan mengonsumsi makanan antiinflamasi.
  2. Olahraga Teratur:

    • Melakukan olahraga ringan secara teratur untuk menjaga kesehatan sendi.

Kapan Harus Ke Dokter ?

Rematik dan Asam urat memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pengobatan medis, perubahan gaya hidup, dan dukungan psikososial. Konsultasi dengan profesional kesehatan untuk merencanakan pengelolaan yang sesuai dengan kondisi individu sangat penting. Melalui pengelolaan yang tepat, penderita rematik dan asam urat dapat menjalani kehidupan yang aktif dan bermakna.

obat herbal rematik

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *